Resensi

Berjalan Bersama Takdir Tuhan

Oleh: Aqueela Naval Fathina

Judul               : When Spring Comes (Cinta, Kehilangan, dan Takdir yang Berputar)

Penulis            : Ratih Deni Sukowati

Penerbit          : CV. Diomedia

Tebal Buku     : 208 halaman

Tahun Terbit   : 2025

ISBN               : 978-634-7208-04-0

Harga Buku     : Rp79.000,-

When Spring Comes (Cinta, Kehilangan, dan Takdir yan Berputar) menawarkan kisah cinta yang penuh liku dengan balutan nuansa religius dan romantis. Ratih Deni Sukowati, sebagai penulis berhasil menghadirkan cerita yang menyentuh melalui tokoh Fahri dan Raina yang harus berjuang melawan takdir dan keadaan. Dengan latar Jepang yang digambarkan indah, novel ini tidak hanya menyajikan kisah cinta, tetapi juga nilai-nilai pendewasaan, keikhlasan, serta keyakinan pada penantian yang tulus.

Kisah berawal dari dua sahabat, Fahri dan Raina, yang dipisahkan selama bertahun-tahun karena alasan tertentu. Waktu berjalan, keduanya menjalani hidup masing-masing hingga akhirnya takdir mempertemukan mereka kembali di Jepang. Pertemuan mereka di Fushimi Inari Taisha mengingatkan kembali pada luka mendalam, namun juga menumbuhkan kerinduan yang tak pernah padam. Pertemuan itu menghadirkan harapan baru sekaligus ujian besar, apakah mereka masih bisa bersatu setelah perubahan yang dialami masing-masing?

Disertai pesan religius tentang keikhlasan menerima takdir, novel ini mengisahkan cinta yang harus bertahan dalam penantian panjang. Alurnya gabungan maju dan mundur, menghadirkan masa lalu perpisahan hingga momen pertemuan kembali di Jepang. Penokohan cukup kuat, dengan Fahri yang digambarkan sabar, penuh harap, dan setia, sedangkan Raina hadir sebagai sosok periang yang penuh mimpi namun harus berjuang dengan lukanya. Latar Jepang menjadi simbol romantis yang mempertegas suasana. Gaya bahasa penulis puitis dan penuh ungkapan perasaan, sehingga pembaca dapat larut dalam emosi tokoh. Amanat yang tersampaikan adalah bahwa cinta sejati membutuhkan kesabaran, keikhlasan, dan keyakinan bahwa penantian bukanlah hal yang sia-sia.

Kelebihan novel ini terletak pada penggambaran budaya Jepang seperti festival Aoi Matsuri, budaya minum teh yang sarat makna, latar tempat, dan penggambaran musim semi yang dipenuhi bunga sakura dan iris menambah nilai estetika cerita. Gaya bahasa yang puitis menjadikan novel ini enak dibaca oleh pembaca yang menyukai kisah romantis bernuansa religi. Namun, kekurangannya terletak pada alur maju mundurnya yang menjadikan ceritanya sulit dipahami.

Secara keseluruhan, novel ini layak dibaca bagi penggemar cerita romantis yang mengharukan dan sarat pesan moral. Kisah Fahri dan Raina mengajarkan bahwa cinta sejati memerlukan kesabaran dan pengorbanan. Dengan latar tempat dan suasana yang menawan, novel ini memberi nuansa berbeda dibanding novel percintaan kebanyakan. Penulis berhasil menyuguhkan kisah yang menyentuh hati sekaligus memberikan renungan bagi pembaca tentang makna penantian, keikhlasan, dan keyakinan akan takdir.

 

 

Profil Peresensi

Aqueela Naval Fathina adalah mahasiswi Program Studi Tadris Bahasa Indonesia di Universitas Islam Negeri Raden Mas Said Surakarta. Aqueela telah menerbitkan tiga buku antologi di antaranya puisi, cerpen, dan naskah drama. Pada Juli 2025, Aqueela menerbitkan novel perdananya di Penerbit Diomedia yang berjudul Lembayung Fana.