Mengarak Liong Menyemai Identitas Kebudayaan Komuniti Tionghoa di Semarang Pasca Orde Baru

Buku ini melihat pertunjukan Liong sebagai sebuah wujud aktualisasi identitas etnik pada komuniti Tionghoa di Semarang. Artinya peristiwa perlunjukan kesenian Liong, dipandang sebagai sebuah peristiwa mengaktifkan simbol-simbol sebagai tanda pengenal golongan etnik Tionghoa, baik bagi diri mereka sendiri atau guna memperoleh pengakuan kultural dari kelompok lain. Beberapa hal yang akan digambarkan adalah:

1. Komuniti Tionghoa di Semarang sebagai sebuah kelompok etnik
2. Gambaran Liong sebagai sebuah performance pada komuniti etnik Tionghoa di Semarang.

Simbol-simbol ke-Tionghoa-an dalam Liong bagi komuniti Tionghoa di Semarang sebagai sebuah wujud identitas mereka. (Dalam konteks ini, maraknya pertunjukan kesenian Tionghoa, terutama Liong akan dilihat sebagai sebuah wujud aktualisasi identitas etnik pada komuniti Tionghoa di Semarang). Secara khusus, penelitian yang dibukukan ini bermaksud menjelaskan tentang kehidupan kesenian Liong di Semarang bukan sekedar sebuah peristiwa eskpresi estetika melainkan suatu wujud interaksi antarsuku-bangsa. Pada pembahasan ini akan diungkap seiarah komuniti Tionghoa di Semarang sebagai sebuah kelompok etnik, pertunjukan Liong meliputi simbol-simbol dan mitos dan sejarah Liong, wujud dari pengaktualisasi identitas kultural warga Tionghoa lewat kesenian Liong.

Selain itu, buku ini mengungkap pertunjukan Liong menjadi salah satu bagian dari wujud pengaktualisasian identitas etnik Tionghoa di Semarang. Artinya peristiwa pertunjukan Liong, dipandang sebagai salah satu peristiwa untuk kembali mengaktifkan simbol-simbol sebagai tanda pengenal golongan etnik Tionghoa, baik bagi diri mereka sendiri atau guna memperoleh pengakuan kultural dari kelompok lain. Berdasarkan pada rumusan masalah yang kedua akan dideskripsikan secara rinci tentang pertunjukan Liong dan berbagai unsur atau acara yang menyertai; persiapan, Upacara Sembahyang, pertunjukan, peralatan atau properti, pendukung pentas, suasana, penonton dan sebagainya.

Buku ini diharapkan dapat memberikan tambahan pengetahuan tentang kebudayan Tionghoa dan lebih khusus tentang pertunjukan Liong.