Al Firdaus Menyemai Jiwa Surga Belajar Sesungguhnya

Kita sudah lama mengetahui bahwa proses dan praktik pendidikan-pengajaran yang tidak dilandasi oleh sepenuh rasa cinta kasih biasanya tidak akan begitu membekas, berpengaruh, dan menjadi karakter baik bagi anak didik. Semua proses pendidikan-pengajaran hanya sebentuk melaksanakan tugas, hanya menjalankan prosedur kesekolahan, hanya menyelesaikan beban kerja. Jiwa anak didik tak tersentuh, semangat hidup sebagai pembelajar tangguh tak terbangun, dan semangat daya kreativitas berdasarkan potensi-potensi yang ada dalam dirinya tidak teraktualisasikan selama proses pendidikan-pengajaran.
Itulah kenapa kita hanya mempunyai sangat sedikit momen-momen berharga dalam proses pendidikan-pengajaran. Kita juga hanya mengingat sangat sedikit sosok-sosok guru kita. Bukan mereka tidak mengajari kita begitu banyak ilmu, tapi semangat cinta kasih dalam proses pengajaran-pendidikan tidak terwujudkan dan tidak teraktualisasikan, dan akhirnya tidak menyentuh jiwa-jiwa anak didik. Justru, kadang sosok seorang ibu atau bapak yang tampak sederhana, bahkan mungkin tidak banyak berbicara perihal pendidikan-pengajaran, malah banyak diingat oleh anak didik, bahkan jadi pelajaran maha penting dalam kehidupannya.