KH. Abbas Muin, merupakan tipe kiai yang belakangan sudah mulai langka. Kiai yang tidak hanya mengajar dan mendidik santri, tapi juga mendampingi dan membimbing masyarakat bagi kemaslahatan dan kesejahteraan hidup mereka.
Maka saya dengan penuh syukur ikut menyambut terbitnya buku Mengenang KH Abbas Muin ini. Selain untuk mengenang kiprah keteladanan Almarhum, kiranya dapatlah juga menjadi ‘buku pelajaran’ bagi generasi muda, khususnya dari kalangan pesantren.
Untuk Allãhu yarham KH Abbas Muin sendiri, kita panjatkan doa semoga Allah melimpahkan rahmat dan maghfirahNya. Al-Fãtihah.
—Gus Mus (KH. Ahmad Mustofa Bisri), budayawan. Pimpinan Ponpes Raudlatut Thalibin, Leteh, Rembang.
Dia salah satu perintis sekaligus pelopor gerakan sosial yang berfokus pada keberdayaan masyarakat yang mengalami marginalisasi sistematik di tengah deru “pembangunan”. Murid-muridnya tersebar di seluruh penjuru Nusantara, dan hingga saat ini terus menyuarakan demokratisasi dan keadilan dalam berbagai bentuk gerakan.
—M. Imam Azis, staf khusus Wakil Presiden Ma’ruf Amin bidang Penanggulangan Kemiskinan dan Otonomi Daerah.
Selama bertahun – tahun bersahabat sejak SMA, saya belum pernah disakiti. Bukan hanya saya, teman – teman lain di tengah masyarakat merasa mendapat berkah dari persahabatan dengan Abas. Mohamad Abbas Mu’in, nama yang pantas dikenang karena jasa dan pengabdiannya
—Ahmad Tohari, sastrawan dan budayawan. Penulis Novel Ronggeng Dukuh Paruk
Reviews
There are no reviews yet.