Ada Kamu di Suatu Ketika(an)

Suhartiningsih selalu berhasil menulis memoar yang penuh kejutan. Cerita yang penulis tulis ini masih mengisahkan tentang curahan rasa hati, imaji, dan perasaan dari penulis yang dituangkan dalam bentuk cerita. Kisah yang digambarkan merupakan peristiwa yang dialami penulis dan dikolaborasikan dengan imajinasi penulis sehingga cerita tersebut menjadi indah dan lebih greget.

Akankah Ninik mampu menjadikan peluh sebagai penyiram semangatnya dan kerikil tajam yang melukai kakinya, mempertebal permukaan telapak kakinya agar terus melangkah? Menyesalkah Ninik setelah bergelut di dunia pendidikan? Temukan jawabannya di novel Sejuta Peluh Segenggam Asa ini. Ditulis oleh Sri Nurwati