Baik dari sisi konseptualitas maupun aktualitas, makna Pendidikan Agama Islam (PAI) berbeda dengan Pendidikan Islam. PAI lebih menekankan pada dimensi yang lebih khusus sebagai usaha sadar untuk merawat dan mengembangkan fitrah keagamaan subjek didik. Sedangkan Pendidikan Islam mencakup dimensi yang jauh lebih luas, yaitu sebagai usaha sadar untuk merawat dan mengembangkan seluruh fitrah subjek didik.
Bertitik tolak dari pembedaan ini, penulis berikhtiar untuk menggeser dan mentransformasi diskursus PAI yang kental nuansa politik dan sosiologis ke arah diskursus akademik-teoretis. Usaha teorisasi PAI merupakan penjajagan awal, karena belum tersedia teori yang mapan. Oleh karena itu, yang dilakukan penulis untuk merambah teorisasi PAI adalah dengan jalan meminjam konsep-konsep keilmuan atau teori-teori yang mapan pada disiplin ilmu pendidikan maupun ilmu etika sebagai kerangka konseptual untuk memperkaya diskursus teoretis PAI.
Reviews
There are no reviews yet.