Labirin Terakhir Cahaya di Ujung Kegelapan
Labirin Terakhir Cahaya di Ujung Kegelapan Original price was: Rp 99.000,00.Current price is: Rp 90.000,00.
Back to products
Takzim    Laku Murid Menerima Titah Menjadi Guru
Takzim Laku Murid Menerima Titah Menjadi Guru Original price was: Rp 79.000,00.Current price is: Rp 71.100,00.

Tradisi Makan Siang Indonesia Khazanah Ragam dan Penyajiannya Lunch Traditions in Indonesia: A Collection of Dishes and Displays

Original price was: Rp 395.000,00.Current price is: Rp 390.000,00.

Tradisi Makan Siang Indonesia  Khazanah Ragam dan Penyajiannya  Lunch Traditions in Indonesia:  A Collection of Dishes and Displays

Editor:

Amanda Katili Niode, Ph.D.

Category:
Description

Makan siang bukan sekadar jeda di tengah hari, melainkan ritual yang merekam jejak budaya, identitas, dan kebersamaan masyarakat Indonesia. Tradisi ini hadir dalam beragam bentuk—dari sajian rumahan penuh kehangatan, bekal anak sekolah, kulineran, hingga hidangan komunal dalam acara adat.

Melalui 40 tulisan dari 17 provinsi di 8 pulau, buku ini menyajikan potret kaya ragam kuliner Nusantara: dari papeda di Papua, soto Banjar di Kalimantan Selatan, hingga rujak cingur dari Jawa Timur. Resep turun-temurun, teknik memasak khas, pilihan wadah penyajian, dan cara menyantap—semuanya membentuk narasi yang menghidupkan kembali makna makan siang dalam keseharian.

Kisah-kisah ini tidak hanya membangkitkan nostalgia, tetapi juga menunjukkan bagaimana makan siang menjadi ruang pertemuan lintas generasi dan budaya. Kebersamaan dalam tradisi liwetan, makan behidang, botram, atau mo mulayadu, memperlihatkan bahwa hidangan bukan hanya soal rasa, tetapi juga rasa memiliki.

Sambutan dari para tokoh pemerintah dan akademisi ternama, serta testimoni sejumlah praktisi kuliner, turut memperkaya dan menegaskan pentingnya dokumentasi budaya makan siang ini.

Dibuka oleh catatan dari peneliti Pusaka Rasa Nusantara dan ditutup dengan refleksi seorang blogger kuliner senior, buku ini mengajak pembaca menyelami hangatnya suasana makan siang—sebuah peristiwa sederhana yang menyimpan begitu banyak cerita.

Lunch is more than a midday break—it is a ritual that captures the cultural imprints, identity, and sense of togetherness of Indonesian society. This tradition manifests in many forms: from warm home-cooked meals and school lunchboxes to casual dining and communal feasts at cultural events.

Through 40 stories from 17 provinces across 8 islands, this book offers a rich portrait of Indonesia’s culinary diversity—from papeda in Papua and soto Banjar in South Kalimantan to rujak cingur in East Java. Time-honored recipes, unique cooking techniques, choices of serving containers, and dining styles all come together to form a narrative that revives the meaning of lunch in everyday life.

These stories do more than stir nostalgia—they show how lunch becomes a meeting point across generations and cultures. Traditions like liwetan, makan behidang, botram, and mo mulayadu demonstrate that food is not just about taste, but also about belonging.

Endorsements from prominent government figures and respected academics, along with testimonials from culinary practitioners, further enrich the book and emphasize the importance of documenting lunch traditions.

Introduced by an opening note from a researcher at Pusaka Rasa Nusantara and closed with a reflection by a senior food blogger, this collection invites readers to savor the warmth of lunchtime—a simple moment filled with profound stories.

Reviews (0)

Reviews

There are no reviews yet.

Be the first to review “Tradisi Makan Siang Indonesia Khazanah Ragam dan Penyajiannya Lunch Traditions in Indonesia: A Collection of Dishes and Displays”

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Shipping & Delivery