Strategi Sukses Studi dan Kerja

Oleh Muhamad Kundarto*

Sebelum bicara strategi, ada baiknya setiap mahasiswa mengingat pesan orang tua sebelum masuk kuliah. Umumnya mereka berharap anda cepat lulus biar segera dapat kerja. Harapan mulia ini perlu selalu anda ingat, agar ketika ada godaan, segera bisa kembali ke jalurnya. Ingat pula perjuangan orang tua membiayai dari sekolah SD sampai kuliah, alangkah sayangnya jika kita terlena dan gagal memenuhi harapan mereka.

Inti strategi adalah fokus studi dengan menambah pengalaman kerja dan meningkatkan soft skill (attitude), terutama kepemimpinan, kerjasama tim, kejujuran, disiplin, tangguh (survival) dan kemampuan komunikasi sosial dengan baik. Adapun langkah kerjanya diuraikan per tahun seperti di bawah ini. Biar anda bisa menyesuaikan diri di posisi tahun ke berapa dan harus berbuat apa.

TAHUN PERTAMA

Penampilan masih sederhana, lugu dan patuh pada aturan akademik. Kegiatan banyak diisi dengan perkuliahan dan praktikum. Mulai mengenal pertemanan, terutama se angkatan.

Pada tahapan ini, selain rajin dan fokus, perlu waspada pada ajakan pihak tertentu yang kadang mengatasnamakan kegiatan akademik, tapi aslinya dorongan untuk ikut komunitas tertentu. Misal, jika ikut organisasi ini, akan membantu akademik. Kadang malah diwajibkan.

Ingatlah bahwa selain kegiatan kuliah dan praktikum, biasanya merupakan kegiatan tidak wajib (extra kurikuler). Jadi tergantung masing-masing orang untuk ikut atau tidak. Pelajari pula resikonya. misal jika sering begadang sampai pagi, membuat otak kurang oksigen, badan lesu, dan penerimaan kuliah/praktikum menjadi terganggu. Jika ada kegiatan, ada baiknya cek legalitas atau surat resmi dari kampus yang ditandatangani pejabat terkait dan cap resmi (jurusan / fakultas / universitas).

Tahun pertama digunakan untuk mengenal teman lintas angkatan dan lintas jurusan. Mulai pendekatan ke kakak asisten praktikum dan para dosen, biar mendapatkan pemahaman yang luas dan obyektif. Mulai pikirkan mau menekuni kesibukan apa. Misalnya kepanitiaan kampus, organisasi atau kegiatan lainnya. Pastikan semua berdampak positif ke akademik.

TAHUN KEDUA

Para mahasiswa sudah mulai terlihat memperbaiki penampilan, baik dengan dandanan maupun pakaian yang dikenakan. Mereka juga mulai menemukan pertemanan secara berkelompok dan sering melakukan kegiatan bersama, misalnya ngobrol di teras, makan di warung, dll.

Jika ada peluang menjadi asisten praktikum, segera ambil. Terutama untuk praktikum yang sudah diikuti pada tahun pertama. Asisten praktikum adalah bentuk pengalaman kerja yang bermanfaat untuk melatih kepemimpinan, skill akademik, dan memimpin kelompok mahasiswa (praktikan).

Buatlah strategi agar bagaimana cepat lulus. Upayakan target 4 tahun lulus. Jika IPK > 3, konsultasi ke dosen wali untuk mengambil mata kuliah semester atas atau menambah dengan mata kuliah pilihan. Sehingga akumulasinya bisa mempercepat kelulusan.

Mulai memilah mana teman yang harus didekati dan mana yang harus dihindari. Perbanyak mengenal kakak tingkat, agar wawasan makin luas dan pengalaman bertambah. Ingatlah bahwa pendidikan sarjana itu pada akhirnya mendorong pada kemandirian. Jadi nantinya magang, KKN dan skripsi dilakukan secara individu. Jadi harus belajar mandiri sejak awal.

TAHUN KETIGA

Biasanya target kuliah dan praktikum sudah mulai longgar waktu dan pertemanan sedang mencapai puncak keakraban. Kondisi ini jangan bikin terlena. Tetap fokus pada kegiatan akademik dan memperbanyak pengalaman kerja. Waktu luang gunakan untuk menjadi asisten praktikum, kursus bahasa atau keahlian tertentu (misal membuat peta, ahli ukur, dll), ikut proyek penelitian, dll.

Perkuat kemampuan Public Speaking atau kemampuan berbicara di depan publik, seperti diskusi, ceramah dan presentasi. Perbanyak pengalaman di berbagai forum dan kesempatan lainnya. Jika ada peluang, jadilah ketua tim, ketua panitia atau ketua organisasi. Pilih yang benar-benar menambah kemampuan kepemimpinan dan kerjasama tim. Hindari yang cenderung mengajarkan pemberontakan atau perlawanan, apalagi terhadap dosen dan kampus sendiri. Jika ada hal-hal yang perlu disampaikan, aspirasi dilakukan secara santun dan menyejukkan. Hindari pula kecintaan yang berlebihan pada jurusan/fakultas sendiri, yang bisa memicu pertikaian dengan jurusan/fakultas lain. Bangga boleh, tapi tak perlu menjelekkan pihak lain. Ingatlah bawah saat lulus nanti, anda akan jadi alumni satu kampus satu keluarga besar. Sesama almamater adalah kolega kerjasama yang sangat potensial, jangan dirusak dengan konflik yang kontraproduktif.

TAHUN KEEMPAT

Mahasiswa sudah mulai bergerak secara mandiri (individualis). Kegiatan seperti KKN, Magang Kerja dan Skripsi dilakukan secara mandiri. Di sinilah anda akan belajar memecahkan masalah dari awal sampai akhir secara mandiri. Memang bisa minta masukan teman dan minta bimbingan dosen, tapi hakekatnya semua keputusan itu beresiko ke diri anda sendiri.

Tahapan ini akan tersaring secara obyektif. Mana para mahasiswa yang bergerak cepat dan akhirnya cepat lulus pula. Mana yang masih sibuk memperbaiki nilai dengan mengulang mata kuliah tahun sebelumnya. Mana yang asyik dengan hobby dan kegiatan lain, sehingga malah menjauh dari kegiatan akademik. Singkatnya, tahun keempat ini akan menjadi pembeda antara yang rajin dan malas. Tentu ada faktor keberuntungan, makanya semua perjuangan harus diiringi dengan doa dan restu orang tua serta para pihak yang peduli dengan pendidikan kita.

Jika anda terbentur masalah besar, seperti urusan beaya kuliah, cinta, kecelakaan, dll. Anda wajib konsultasi dengan dosen wali dan beberapa teman yang memotivasi untuk bangkit dan terus berjuang sampai lulus. Jangan patah dengan 1-2 kali gagal. Bukan masalah berapa kali gagalnya, yang terpenting adalah seberapa cepat anda bangkit ketika mengalami kegagalan.

TAHUN KELIMA DAN SETERUSNYA

Kegiatan mahasiswa satu angkatan semakin tercerai-berai. Ada yang sudah lulus, ada yang sedang KKN, magang, skripsi dan ada pula yang asyik kuliah karena keterlambatan. Pertemuan satu angkatan menjadi makin sulit dilakukan. Masing-masing dengan urusan sendiri.

Ada baiknya anda punya komunitas akademik untuk membantu menguatkan perjuangan, misalnya dengan menjadi asisten praktikum. Sehingga ada tempat nongkrong di laboratorium untuk berbagi cerita dan motivasi. Anda juga perlu mendekat ke teman kuliah, baik kakak tingkat, satu tingkat atau adik tingkat. Mana saja yang bisa anda dekati untuk mendukung kegiatan akademik.

Tahap akhir ini banyak fenomena yang kadang di luar logika. Mahasiswa yang terlihat kurang pandai saat awal kuliah, eh malah bisa cepat lulus. Mahasiswa yang sangat rajin membantu skripsi temannya, eh malah sangat lambat mengurus skripsi sendiri. Mahasiswa yang pacaran, kemana-mana urusan sering dilakukan berdua. Ada juga yang larut dalam godaan lainnya, seperti patah hati, pergaulan bebas, minuman keras, narkoba, organisasi yang menyimpang, penyaluran hobby yang berlarut-larut, dll. Sangat penting antar mahasiswa saling menasehati dan memberikan bantuan, agar bersama bisa lulus lebih cepat.

PENUTUP

Kelulusan cepat memang bukan jaminan dapat kerja yang bagus. Tapi kelulusan adalah pintu pembuka karier, baik mau bekerja di instansi atau bersemangat wirausaha. Ingatlah batas akhir DO sekarang ini 6 tahun. Jadi gunakan waktu seefektif dan seefisien mungkin, agar kegiatan akademik bisa optimal dengan tambahan pengalaman kerja dan soft skill.

Semoga manfaat…

*Muhamad Kundarto, S.P., M.P. Lahir di Kendal, Jawa Tengah, 1 April 1973. Menyelesaikan pendidikan SDN Caruban, SMPN Gemuh dan SMA Muhammadiyah I Weleri, semuanya di Kendal. Tahun 1991 kuliah di Fakultas Pertanian UPN “Veteran” Yogyakarta. Tahun 1997 menjadi Dosen di kampus yang sama. Tahun 2000 kuliah di Fakultas Pertanian UGM Yogyakarta. Sejak tahun 2012 menjadi Tim Teknis ProKlim Kementerian Lingkungan Hidup (sekarang KLHK  RI) sampai sekarang.Penulis banyak melakukan penelitian kerjasama di Jawa Tengah dan sekitarnya. Aktif menulis gaya populer dan puisi di media sosial. Sering menjadi narasumber dan trainer untuk tema ProKlim, Pemberdayaan Masyarakat, Reklamasi Bekas Tambang dan Konservasi Tanah-Air.