GLOKALISME PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN DI INDONESIA: HARMONI ISU GLOBAL & AKSI LOKAL

Konsep glokalisme digunakan untuk menjelaskan bagaimana fenomena globalisasi tidak akan menggerus lokalitas. Justru sebaliknya, akan muncul alternatif hasil modifikasi dan akomodasi lokalisme dengan proses globalisasi. Fenomena globalisasi yang melanda dunia  dipahami tidak hanya tentang menyebarkan nilai-nilai dan tindakan yang universal, namun sebagai sesuatu yang dapat diterjemahkan ke dalam konteks budaya lokal.

Glokalisasi mempengaruhi berbagai aspek kehidupan masyarakat. Misalnya, perusahaan makanan cepat saji asal Amerika Serikat Kentucky Fried Chicken (KFC) dan McDonal’s (McD) mengeluarkan menu KFC ayam rendang dan McD ayam gulai. Menu yang hanya ada di Indonesia ini merupakan adopsi yang mencerminkan selera lokal masyarakat. Di industri pakaian, Uniqlo merilis busana siap pakai dengan motif batik. Beberapa motif batik tradisional dikemas menjadi pakaian modern dan kasual.

Dalam konteks pembangunan berkelanjutan, glokalisme menawarkan pendekatan integratif untuk mencapai 17 cita-cita Sustainable Development Goals (SDGs). Glokalisme memberikan perspektif yang lebih inklusif terhadap kebijakan global. SDGs dalam pandangan glokalisme tidak hanya serangkaian target global yang ingin dicapai, melainkan disesuaikan dengan karakteristik masalah dan kebutuhan masyarakat lokal.

Buku ini hadir untuk mengangkat isu-isu strategis di Indonesia yang menjadi fokus kajian dari Pusat Studi Diplomasi dan Isu Keamanan Strategis. Beberapa tulisan menyoroti kebijakan pemerintah dan praktiknya di daerah. Target SDGs yang ingin dicapai oleh masyarakat global diterjemahkan ke dalam konteks yang terjadi di Indonesia. Kumpulan tulisan dalam buku ini adalah hasil diskusi dalam mata kuliah Komunikasi Global.