Pulang Selalu Punya Cerita Tentang Rumah, Rindu, Luka Lama, dan Hati yang Pulang

Pulang bukan soal jarak. Kadang, yang kita cari bukan tempat, tapi ketenangan yang pernah kita tinggalkan.

Dalam Pulang Selalu Punya Cerita, kamu akan diajak menyusuri lorong-lorong masa lalu, menelusuri kenangan yang mungkin sudah lama kamu kubur dalam diam. Cerita ini bukan tentang kepulangan yang mulus dan penuh pelukan haru. Kadang, pulang juga berarti menghadapi luka yang belum sembuh, pertanyaan yang belum terjawab, dan perasaan yang belum sempat disampaikan.

Bab “Cerita yang Belum Selesai” adalah penutup yang tidak benar-benar menutup. Ia membuka ruang untuk berdamai. Untuk mengerti bahwa tak semua orang bisa tinggal selamanya, tapi setiap pertemuan punya makna. Setiap kehilangan punya cerita. Dan setiap hati yang pernah patah, bisa utuh lagi—pelan-pelan.

Ditulis dengan bahasa yang hangat dan alur yang menggugah, buku ini bukan hanya kisah fiksi. Ia adalah cermin bagi siapa saja yang pernah rindu, pernah kecewa, dan sedang mencari arti “pulang” yang sebenarnya.

Karena sejatinya, yang membuat sebuah cerita indah bukan akhirnya,
tapi perjalanan yang membuat kita tumbuh karenanya.

Ini bukan akhir cerita. Hanya jeda. Karena pulang… selalu punya cerita.