Know thyself adalah sebuah simbol bahwa dalam diri manusia memiliki beragam identitas, oleh karenanya perlu untuk dipahami, dikenali dan dikuasai. Jika dalam diri manusia hanya ada satu identitas layaknya hewan, frasa know thyself ini tak akan muncul, karena hanya ada satu identitas yang tak perlu repot-repot untuk dikenali. Namun, kenyataannya dalam setiap diri manusia memiliki beribu-ribu identitas yang perlu dikenali, dipahami dan dikuasai. Buku seni menguasai seribu identitas ini tidak hanya tentang mengenali diri sendiri, melainkan juga bagaimana identitas itu kemudian dinegosiasikan sebagai suatu jalan hidup. Sepanjang pembahasan dalam buku ini tidak jauh-jauh dari persoalan pengenalan diri dan bagaimana menegosiasikannya, dari berbagai sudut pandang dalam memahami identitas.
Melalui pengenalan dengan diri sendiri, negosiasi identitas, pada akhirnya semua itu diorientasikan pada mekanisme hidup yang bijaksana. Seperti kata Aristoteles, bahwa mengenal diri sendiri adalah awal dari semua kebijaksanaan. Melalui know thyself kita tidak hanya diajak melihat identitas dari berbagai sisi, namun juga akan dilihatkan bagaimana untuk menegosiasikan itu semua, sesuai dengan konteks sosial, sesuai dengan harapan, sesuai dengan kebaikan.
Namun, buku ini bukan sekadar panduan, bukan sekadar tips dan trik, bukan sekadar pedoman, bukan pula sekadar analisis teoritik, melainkan buku ini adalah sebuah undangan untuk merenung dalam labirin kompleksitas identitas sosial kita. Seni menguasai seribu identitas bukan hanya tentang bagaimana kita mengenali diri kita, bukan hanya tentang menjawab “siapa saya?”, bukan hanya tentang seberapa banyak identitas yang kita kuasai dalam multiple of identity. Melainkan seni menguasai seribu identitas juga tentang bagaimana kita berlaku atas identitas yang dimiliki, bagaimana kita menempatkan identitas dalam setiap konteks yang kita hadapi, bagaimana kita mempertimbangkan berbagai hal atas citra dalam diri.
Reviews
There are no reviews yet.