Cerita Rakyat Pegunungan Bintang

Cerita rakyat pada umumnya mengandung ajaran-ajaran luhur dan nasihat-nasihat serta informasi yang amat berharga sehubungan dengan asal usul tempat atau benda tertentu yang dikeramatkan, agama atau kepercayaan, adat istiadat serta kebisaaan-kebisaaan penduduk.

Dalam hubungannya dengan pendidikan zaman ini, cerita rakyat pun mengandung nilai-nilai luhur seperti nilai religius, moral, etika, pendidikan dan kepahlawanan yang mesti ditarnsformasikan kepada generasi muda dalam menghadapi modernisasi atau globalisasi yang memiliki dimensinya tersendiri. Generasi muda perlu mendapat perhatian serius mengingat labilnya mental mereka dalam menghadapi pengaruh luar yang belum tentu cocok dengan budaya kita. Oleh karena itu penanaman nilai-nilai luhur budaya dapat menjadi tiang filter bagi generasi muda sehingga tidak tergerus arus globalisasi yang makin kencang menghantam sendi-sendi kehidupan kita saat ini.

Sehubungan dengan gencarnya arus modernisasi dan globalisasi di satu pihak, sementara eksistensi kekayaan kearifan lokal Pegunungan Bintang semakin sulit dilestarikan, maka perlu ada upaya-upaya pencegahan sekaligus pelestarian kearifan local. Apa lagi cerita rakyat semakin riskan dalam kepunahan mengingat narasumber lisan (para orang tua) sudah berkurang dimakan usia. Oleh karena itu ada beberapa tujuan yang hendak dicapai dalam penulisan buku cerita rakyat ini antara lain, Pertama; menggali, menginventarisir  dan mendokumentasikan cerita rakyat yang ada dan hidup dalam masyarakat Pegunungan Bintang terutama suku Ngalum. Kedua; Mendorong dan membangun kesadaran publik (pemilik cerita rakyat) untuk mentransfer ilmu dan pengetahuan kepada generasi muda terutama cerita rakyat. Ketiga; dapat dijadikan bahan ajar dalam mata pelajaran muatan lokal di tiap tingkatan sekolah. Keempat; memperkenalkan kekayaan budaya sastra lisan kepada khalayak umum agar adanya penghargaan dari pihak luar terhadap khasanah budaya daerah. Buku ini memperkaya cerita rakyat Nusantara.