Jakob Sumardjo dalam buku Catatan Kecil tentang Menulis Cerpen (1997) membabar, “cerita pendek hanya mengemukakan suatu aspek saja secara tajam. Cerita pendek menjadi tajam dan jelas justru lantaran keterbatasan objeknya itu.”
Ini mencandrakan bahwa cerpen adalah karya tulis yang ringkas, padat dan singkat, tetapi dalam bentuknya itu justru semakin gamblang, hingga membuat seorang penulis cerpen melakukan siasat tersendiri agar tidak terjadi pemborosan kata atau bertele-tele dalam berkisah. Ada aksentuasi terhadap suatu topik tertentu tanpa merembet (nggrambyang) ke segala soal. Inilah yang menjadi kekuatan dari sebuah cerpen.
Siasat di atas juga dilakukan oleh Titto Alfiano Sumanto dalam buku kumpulan cerpen Karena Ibuku Perempuan. Kedua belas cerpen yang tergabung dalam buku ini membuktikan ketekunan pengarang menjalani proses kreatif, memaksimalkan daya kreasi lewat untaian kata-kata bergelimang makna. Sumanto membuktikan kelincahannya bercerita, menuangkan imajinasi dan menganyam serangkaian peristiwa dari fragmen ke fragmen.
Beberapa fenomena sosial yang hadir di sekitar komunitas masyarakat, menjadi fokus perkara yang dibentangkan ceritanya oleh pengarang. Hal ini bisa ditengarai bahwa sumur inspirasi lahirnya cerpen-cerpen ini adalah keadaan selingkar, sehingga membuat cerpen ini sungguh realis dan terasa dekat. Pembaca kemudian tidak akan dibawa jauh atau tercerabut oleh teks-teks cerpen, melainkan diajaknya merefleksikan sebuah peristiwa dan mengambil hikmah di dalamnya, baik yang tersurat maupun tersirat.
Bila dikata satu tema yang cukup sering muncul dalam kumpulan cerpen ini, adalah tema pendidikan. Meskipun begitu, tema yang lain juga tidak kalah apik-memikat. Dunia pendidikan-pengajaran yang dimaksud bukan hanya sebatas lingkup kegiatan belajar-mengajar yang berlangsung di ruang kelas. Lebih jauh, semesta pendidikan-pengajaran yang bersinggungan dengan beragam hal; impian seorang siswa yang mengikuti lomba lalu meraih juara, ketabahan seorang anggota pramuka tingkat penggalang, hingga pengumuman kelulusan yang menegangkan—untuk tidak menyebutnya “menyeramkan” dan sebagainya.
zoritoler imol –
I really like examining and I believe this website got some genuinely utilitarian stuff on it! .